Sang Pelukis Senyum
Penulis: Yuli Anita Bezari
Penerbit DAR! Mizan, November 2005, 156 halaman, Rp.18.000,00
Ayung sewaktu masih di desa pandai melukis. Tapi, setelah pindah sekolah ke kota, ia rupanya sadar bahwa ia tidak bisa menggambar orang-orang tanpa senyum. Orang-orang di desa selalu berwajah damai dan bahagia, tidak seperti orang-orang di kota. Brons dan Silver, dua orang temannya yang merasa tersaingi atas kemampuan Ayung, menantang Ayung untuk menggambar orang-orang yang tidak pernah tersenyum. Berbagai upaya dicoba Ayung dan teman-temannya, termasuk menyenangkan hati seorang anak jalanan yang harus di gambar Ayung. Sanggupkah Ayung? Baca!
Cerita ini manis, lucu, sekaligus mengharukan, terutama saat-saat Ayung berupaya menyelesaikan tantangan Brons dan Silver satu-persatu. Endingnya juga membuat saya tertawa. Satu hal yang agak aneh yaitu sebagian besar nama tokoh-tokoh anaknya berhubungan dengan warna (Lembayung/Ayung, Nila, Jingga, Gading, Brons, Silver).
Label: general fiction, resensi
0 comments:
Post a Comment