Ini beberapa contoh halaman dari buku para pemenang Adikarya untuk kategori Ilustrasi Buku.

1. Ilustrator: Iwan Darmawan
"Jojo Kucing Pakai Apa"/Gramedia Pustaka Utama



2. Ilustrator: Yudianto Rahardjo
"Apakah Kamu Bangau?"/Gramedia Pustaka Utama




3. Ilustrator: Sutarjo
"Dalam Perut Ikan Paus"/Remaja Rosdakarya

Sayangnya buku yang ini sulit dicari. Berikut ini adalah gambar sampul yang sangat kecil dari website Remaja Rosdakarya.

Selamat kepada para penulis dan penerbitnya.

Kategori Buku Anak

  1. Bocah-bocah di Pagar - Yuli Anita Bezari (Dar! Mizan)
  2. Jojo Kucing Tinggal Di Mana? - Koen Setyawan (Gramedia Pustaka Utama)
  3. Jangan Bilang Siapa-siapa - Clara Ng (Gramedia Pustaka Utama)

Kategori Buku Remaja

  1. 100 Jam - Amalia Suryani dan Andryan Suhardi (Gramedia Pustaka Utama)
  2. Guruku Culun Sekali - Galang L. (Femmeline / Grup Syaamil)
  3. Love For Show - Andi Eriawan (Gagas Media)

Ilustrasi Buku Anak:

  1. Jojo Kucing Pakai Apa? - Iwan Darmawan (Gramedia Pustaka Utama)
  2. Apakah Kamu Bangau? - Yudianto Rahardjo (Gramedia Pustaka Utama)
  3. Dalam Perut Ikan Paus - Sutarjo (Remaja Rosdakarya)

Meskipun ini bukan berita yang terlalu baru, berikut ini adalah daftar pemenang penghargaan adikarya IKAPI 2007 yang diumumkan November tadi.

Kategori Cerita Anak
1. Melukis Cinta (Clara Ng) - GPU
2. Si Towet (Ali Muakhir) -DAR! Mizan Balita
3. Jika Aku jadi Kucing (Benny Rhamdani)- DAR! Mizan Balita

Kategori Ilustrasi Anak
1. Sore Super Sibuk (eMTe) - GPU
2. Kisah Rebi dan Mimi (Joko Susilo) - Gema Insani Press
3. Buaya Merah Muda (Stella Ernes) - Bestari Kids

Kategori Cerita Remaja:
1. Oh Achilles (Tasaro) - Syaamil
2. Zauri (Dian K) - Grasindo
3. Murder on The Bridal House (Yanti Soeparno) -- Aditera

Selamat buat para pemenang, dan semoga makin produktif berkarya.

Setahu saya Adikarya IKAPI adalah satu-satunya penghargaan untuk buku anak di Indonesia yang diberikan secara rutin tiap tahun. (Kalau tahu yang lain, mohon infonya ya.) Bagi yang kepingin lebih tahu lebih banyak mengenai penghargaan ini, bisa simak penjelasan Pak Mula Harahap. Selain itu, bagi yang ingin melihat daftar lengkap pemenang selama 1997-2006 bisa lihat di sini.

Nah, yang jadi pertanyaan, mengapa buku-buku yang sudah menang tersebut sangat sulit ditemukan di pasar? Nggak usah jauh-jauh pemenang 5-10 tahun yang lalu, buku yang menang tahun ini pun lumayan sulit dicari, terutama kategori cerita remaja. Jadi, mungkin masalahnya penghargaan ini masih kurang tersosialisasikan, juga mungkin kurang dianggap, oleh para pembeli buku untuk pembaca muda tersebut, dalam hal ini para orang tua, remaja, juga kaum guru/pustakawan, disamping juga gairah terhadap buku anak yang masih sedikit.

Salah satu jenis buku di luar negeri, dilihat dari hasil penjualannya, adalah "midlist". Yaitu jenis buku yang mungkin bukan bestseller, tapi penjualannya stabil selama bertahun-tahun. Biasanya berupa buku-buku yang berkualitas tinggi, pemenang penghargaan, buku sastra, dll yang selalu dicari orang. Kalau di Indonesia mungkin buku yang termasuk kategori ini adalah buku Agatha Christie, yang saya lihat cetak ulang tiap 5-10 tahun sekali. Nah, saya berangan-angan, buku-buku anak kita yang berkualitas di masa mendatang ada yang selalu tersedia selama puluhan tahun.

Saya pernah lihat link ini beberapa waktu lalu, tapi entah mengapa baru sekarang menengok isinya. Dan, wooow... pengen mandang aja terus. Saya orang yang suka gaya tradisional. Kebanyakan ilustrasi buku anak sekarang terlalu banyak mengandalkan penyuntingan digital --nggak tahu apa istilahnya, huhu--. Padahal kalo lebih bervariasi, lebih bagus kan? Selain itu, dengan melihatnya aja, membuat cerita menari-nari di kepala. Itu kan salah satu tanda ilustrasi (fiksi)yang bagus, yaitu tanpa teks, sudah menceritakan sesuatu.

Nah silakan lihat contoh-contoh ilustrasinya di sini. Kalo sudah puas, silakan lihat blog-blog ilustrator lain yang ada di sidebar-nya.

SITUS MASALAH

Judul asli: The Worry Website
Penulis: Jacqueline Wilson
Alih Bahasa: Poppy Damayanti Chusfani
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Oktober 2007, 160 hal
Genre: drama, humor, fiksi umum, 7-14 tahun
Harga: Rp 23.000,00
ISBN: 979-22-3277-X

Jacqueline Wilson biasa menulis cerita anak dengan latar belakang keluarga "single-parent". Kali ini buku terjemahan terbarunya, Situs Masalah, tetap memiliki elemen itu. Tapi yang unik di novel ini adalah tidak memfokuskan pada satu tokoh anak, tapi pada beberapa tokoh anak. Semuanya punya masalah! Atau setidaknya mereka pikir begitu.

  • Holly uring-uringan karena merasa tidak siap mendapat ibu baru (ibu tiri).
  • Greg naksir seorang anak cewek di kelasnya tapi bingung menghadapinya perasaannya itu.
  • Claire sering mimpi buruk, apalagi setelah nonton film seram.
  • William merasa anak paling bodoh di dunia, dan nggak bisa apa-apa.
Anak-anak yang lain di kelas mereka juga punya masalah lain khas anak-anak pra-remaja. Tapi guru kelas mereka, Mr Speed, mempunyai cara yang unik agar mereka berbagi masalah-masalah tersebut, yaitu dengan membuat Situs Masalah. Tiap anak diminta menceritakan masalahnya secara anonim ke dalam situs itu, dan anggota kelas lainnya, juga secara anonim akan menanggapinya. Asiik kan?

Walau terdapat banyak tokoh di buku ini, akan tetapi tidak membingungkan dan terasa campur aduk, karena Jacqueline Wilson memberi tiap anak satu bab. Pada bab tersebut, kehidupan sehari-hari diceritakan dari sudut pandang anak yang bersangkutan. Jadi buku ini seperti cerita pendek yang saling berhubungan, yang tiap ceritanya cuma menyoroti satu murid di kelas Mr Speed.

Keunikan lain yaitu, salah satu bab ini ditulis oleh seorang pemenang sayembara. Ya, Wilson pernah membuka kompetisi untuk anak-anak yang ingin menulis tentang murid Mr Speed yang lain. Dan kata beliau ada lebih dari 15.000 tulisan yang masuk! Mungkin ini termasuk ide yang baik untuk mendekatkan diri dengan pembaca. Wilson menambahkan satu cerita terakhir yang menutup buku dengan bagus dan dengan nada optimis.
Buku ini bagus untuk mengajarkan anak-anak tentang menghadapi masalah, terutama masalah-masalah yang berhadapan dengan jiwa, seperti rasa kecewa, rasa sedih, rasa negatif, rasa bingung. Walaupun bersetting di Inggris, saya rasa semua yang dimuat disini cukup universal untuk dimengerti anak di manapun, termasuk Indonesia.

Satu lagi yang layak disebutkan adalah kebijaksanaan si guru, Pak Speed. Saya kagum atas kecerdikannya dalam membantu murid-muridnya dan kebisaannya untuk dekat dengan anak-anak. Pembaca muda akan tertarik dengan tokoh anak-anaknya, tapi para orang tua dan pengajar mungkin lebih tertarik untuk menengok dan mempelajari tokoh Pak Speed ini.

Older Posts