Judul : Kisah Despereaux
Judul asli : The Tale of Despereaux
Pengarang : Kate DiCamillo
Penerbit : Gramedia, Januari 2005, 280 halaman
ISBN : 979-22-1184-5
A. Sinopsis Cerita
Buku ini terdiri dari empat bagian. Tiga bagian pertama masing-masing fokus
menceritakan satu tokoh utama yaitu Despereaux (seekor tikus kastil),
Chiaroscuro (seekor tikus got yang tinggal di bawah kastil), dan Miggery Sow
(seeorang gadis pelayan bodoh yang bermimpi menjadi putri). Sedangkan bagian
keempat, menggabungkan konflik semua karakter.
Bagian I. Lahirnya si Tikus
Pada suatu malam di sebuah kastil, Despereaux lahir. Ia secara fisik agak
berbeda dari rekannya tikus kastil yang lain. Ia bertubuh sangat kecil, dengan
telinga yang besar. Dari segi minat dan keinginan ia juga berbeda. Keluarganya
mencoba mengajarinya hal-hal yang dilakukan tikus, tapi ia senang membaca buku
cerita di perpustakaan Raja. Ia juga senang mendengarkan lagu. Dan yang paling
parah, ia jatuh hati pada Putri Pea dan membiarkannya menyentuhnya.
Aturan kaum tikus tidak memboleh tikus terlihat oleh manusia. Dan karena
dianggap sudah melewati batas, Despereaux dihukum ke ruang bawah tanah. Hukuman
ini sama saja dengan hukuman mati, karena di ruang bawah tanah seekor tikus tak
berdaya seperti Despereaux bakal menjadi mangsa tikus-tikus got.
Tapi untung, ia diselamatkan oleh sipir penjara.
Bagian II. Chiaroscuro
Roscuro adalah seekor tikus got yang agak beda dengan tikus got yang lain. Ia
tinggal di penjara bawah tanah, tapi ia senang dengan cahaya. Seorang temannya
mengajarinya menyiksa tahanan, tapi Roscuro menyadari bahwa ia tidak
menyukainya. Akhirnya ia berjalan-jalan ke atas keluar dari bawah tanah. Saat
itu sedang ada pesta perjamuaan kerajaan.
Roscuro bergelantungan di atas lampu gantung, dan terjatuh ke dalam mangkuk sup.
Malang, mangkuk sup tersebut adalah milik Ratu. Ratu terkejut menemukan tikus
got dalam supnya, dan meninggal dunia karena syok.
Roscuro sakit hati dengan pandangan hina Putri. Ia baru sadar bahwa tikus got
adalah makhluk yang dibenci manusia. Tapi ia tidak terima, dan selanjutnya
ingin balas dendam pada Putri.
Sejak saat itu pula, sup dan tikus got dilarang oleh Raja.
Bagian III. Buset! Kisah Miggery Sow
Tak lama setelah ibunya meninggal, Mig dijual ayahnya seharga segenggam rokok,
selembar taplak meja, dan seekor ayam betina. Harga yang murah bukan? Ia
menjadi budak yang siang malam disiksa "Paman" yang membelinya. Suatu hari
rombongan kerajaan lewat. Indahnya dan bahagianya Putri Raja tiba-tiba membuat
Mig ingin menjadi Putri juga. Tapi tentu saja tidak ada yang peduli terhadap
keinginannya tersebut. Ia dimarahi karena "ngomong ngawur" (hal 143).
Suatu hari, Mig dibawa ke istana dan menjadi pelayan di sana. Karena bodoh dan
tuli, ia gagal melaksanakan tugas apa pun. Akhirnya ia hanya disuruh mengantar
makan siang ke sipir penjara bawah tanah. Pelayan-pelayan yang lain takut pergi
ke sana.
Di sana ia bertemu Roscuro. Roscuro bisa mengambil hati Mig, karena ia sopan dan
tahu angan-angan Mig yang ingin menjadi putri. Roscuro membisikkan rencana
jahat ke telinga Mig, agar ia dapat bertukar tempat dengan Putri.
Di sana juga, ketika selesai makan, sang sipir menyelundupkan Despereaux lewat
baki yang dibawa Mig. Karena itu, Despereaux berhasil bebas dari ruang bawah
tanah, dan juga mendengar rencana Roscuro dan Mig.
Bagian IV. Dalam Cahaya Lagi
Berhasilkan Despereaux menggagalkan rencana Roscuro dan Mig? Silakan baca
sendiri. Yang jelas semuanya berakhir dengan bahagia.
B. Komentar Saya
1. Salah satu tema yang sangat mendominasi dalam buku ini adalah harapan/impian,
terutama yang berbeda dari orang lain. Pengarang mampu menuangkannya dalam
cerita indah yang menyentuh, sehingga pembaca mampu memahami perasaan-perasaan
tokohnya.
Seperti Despeareaux, berbeda dari tikus-tikus yang lain, ia menyukai cerita
dalam buku dan jatuh hati pada sang Putri, sampai akhirnya ia dihukum oleh
kaumnya. Hukumannya tak tanggung-tanggung, yaitu dimasukkan ke bawah tanah
(agar mati di tangan tikus-tikus got yang ganas). Tapi ia tetap yakin bahwa
dirinya tidak salah.
Roscuro terpesona pada cahaya, padahal tikus got pada umunya tempatnya adalah di
bawah tanah, di mana hampir tidak ada cahaya. Ia diolok-olok oleh Botticeli
temannya (hal 92-93) dan dihina oleh manusia-manusia di atas yang menganggap
tikus got layaknya cuma di bawah tanah.
Sedangkan Miggery Sow, kontras dengan hidup sehari-harinya yang tidak bahagia
dan selalu disiksa, bermimpi menjadi putri. Ketika Roscuro menawarkan rencana
untuk bertukar dengan putri, Mig percaya saja dengan tipuan Roscuro.
Tiap orang pasti punya impian-impian yang terasa bodoh, mungkin bahkan
impian-impian yang tidak dimengerti orang lain, baik yang cuma sebentar maupun
bertahan lama. Waktu kecil dulu, saya ingat sekali tidak dibolehkan menonton
atlet bulutangkis di TV terlalu malam karena besoknya sekolah, jadi saya
berangan-angan nanti kalau sudah lebih tua bisa menonton bulutangkis sepuas
hati.
Saya juga sejak kecil, berangan-angan punya piano dan mahir memainkannya, tapi
orang tua saya belum mengabulkan. Tapi karena kemauan kuat, akhirnya saya
belajar dari buku, dan selanjutnya (setelah agak tua) berguru juga di lembaga
kursus sampai lumayan bisa, padahal sampai sekarang belum punya piano.
Sekarang mungkin salah satu harapan saya adalah menulis novel anak (hihihi....)
yang baik macam Pak Benny atau sekalian menulis best seller internasional
seperti JK Rowling (mimpi... mimpi...).
2. Penulis memasukkan unsur-unsur yang beragam, termasuk pengenalan terhadap
tema-tema berat, antara lain:
a. Perbudakan (anak)
Dalam bagian ketiga, diceritakan pada saat berumur enam tahun Mig dijual ayahnya
pada seorang laki-laki untuk dijadikan pelayan. Setiap hari tuannya Mig (yang
dipanggilnya "Paman") menyuruh Mig bekerja keras. Saking seringnya ia menjewer
telinga Mig sampai telinga Mig dideskripsikan seperti "kol" dan ia menjadi agak
tuli dan semakin bodoh. Karena ini untuk cerita anak, kesadisan sang Paman
tidak diekspos terlalu vulgar, tapi seorang pembaca (anak) sudah dapat
membayangkan hidup Mig yang menderita. Akhirnya, ketika diketahui petugas
kerajaan, Mig dibebaskan dari "Pamannya" dan dibawa ke istana menjadi pelayan
(dengan gaji).
b. Sakit hati
Kadang kita menyakiti hati orang lain, baik disadari/disengaja maupun tidak.
Cerita ini membawa pesan agar kita berhati-hati soal ini, karena luka yang
sudah dibuat biasanya susah disembuhkan.
Ketika Roscuro melihat Tuan Putri menunjuk ke arahnya dan berseru "Tikus got!",
Roscuro tiba-tiba menyadari betapa buruknya dan hinanya kata itu. Ketika sang
Ratu kaget menemukan Roscuro di supnya dan kemudian meninggal dunia, ekspresi
Tuan Putri yang jijik dan marah membuat Roscuro sangat sakit hati pada Tuan
Putri.
(Hal 118)
"Ekspresi ini, anak-anak, menghancurkan hati Roscuro.
Apakah kaupikir tikus got tidak punya hati? Salah. Semua makhluk hidup punya
hati. Dan hati makhluk hidup manapun dapat hancur."
Akhirnya, Roscuro berencana membalas dendam pada sang putri. Di sini pula
penulis menjelaskan dengan indah proses dalam hatinya sehingga kita bisa
mengerti mengapa Roscuro balas dendam.
(Hal 121)
"Ada hati, anak-anak, yang tidak pernah sembuh setelah hancur. Atau kalaupun
sembuh, hati itu menyembuhkan diri dengan cara yang aneh dan tidak wajar,
seakan diperbaiki tukang yang asal-asalan. Begitulah nasib Roscuro. Hatinya
hancur. Memungut sendok dan memasangnya di kepalanya, berbicara tentang balas
dendam, hal-hal ini membantunya menyatukan hatinya kembali. Tapi, malang,
hatinya bersatu, tapi tidak normal."
c. Memaafkan
Ketika Despereaux dihukum oleh kaumnya, keluarganya yang lain membenarkan saja.
Dan ini membuat Despereaux sedih. Rupanya ayahnya menyesal atas perlakuannya
itu. Ketika Despereaux bertemu lagi ayahnya, dengan perasaan yang masih kacau,
ia akhirnya menerima permintaan maaf sang ayah.
d. Kekuatan Tekad (dan Cinta)
Despereaux dengan berani berusaha menolong Putri dari rencana jahat Roscuro dan
Mig. Padahal peluangnya hampir tidak ada, mengingat Despereaux harus ke ruang
bawah tanah yang gelap dan melawan tikus got yang ukurannya beberapa kali lipat
tubuhnya.
Jika kau percaya bahwa sesuatu itu benar dan harus dilakukakan, maka
lakukanlah.
e. Cinta yang Salah terhadap Orang yang sudah Meninggal
Ketika Ratu meninggal dunia, Raja kehilangan akal sehat dan mengeluarkan aturan
yang tidak masuk akal. Ratu meninggal karena sup, maka Raja melarang sup di
wilayah kerajaannya, bahkan peralatan membuat sup pun dilarang. Padahal Putri
sangat rindu pada sup, dan koki istana juga rindu membuat sup.
(Hal 124)
"Tidak peduli betapa berkuasanya kau, tidak peduli berapa banyak kerajaan yang
kaukuasai, kau tidak dapat mencegah kematian orang-orang yang kaucintai."
f. Pengaruh Teman/Lingkungan
Sebenarnya Roscuro tidak jahat, tapi di awal bagian II, diceritakan bahwa ia
dipengaruhi oleh seorang teman/panutannya, Botticeli, seorang tikus got yang
suka membuat orang lain menderita.
g. Dan lain-lain
Masih banyak yang lain, mungkin rekan-rekan dapat mencarinya.
3. Banyak adegan cerita yang sebenarnya terjadi secara bersamaan, tapi di tempat
yang berbeda. Penulis memudahkan pembaca meletakkan waktu tiap alur cerita
(dalam timeline di kepala), misal ketika menceritakan Roscuro, diselipkan frase
seperti "...pada malam yang sama ketika Despereaux ...", dll, untuk mengaitkan
waktu terjadinya adegan satu dengan adegan yang lain.
4. Saya senang sekali analogi penulis yang menyamakan cerita dengan cahaya.
Despereaux "menghadirkan cahaya" pada sipir penjara yang kesepian dengan
bercerita kepadanya (hal 84-85). Dan ketika Despereaux hampir putus asa karena
takut menghadapi penjara bawah tanah, ia "membuat cahaya" dengan bercerita pada
dirinya sendiri untuk membangkitkan semangat (hal 240). Di bagian penutup,
penulis menyatakan bahwa ia berharap pembaca "menemukan cahaya" di buku ini.
5. Sup cukup sering disinggung dalam cerita ini. Tuan Putri disebutkan senang
dengan sup. Selain itu Roscuro, Despereaux, dan tikus got lainnya juga. Bahkan
Roscuro di akhir bisa membatalkan rencana jahatnya setelah ditawari sup. Dan
tidak tau mengapa, saya jadi pengen banget makan sup (nyam, nyam) setelah
membaca Bab 45 yang menceritakan koki istana yang diam-diam membuat sup
meskipun membuat sup masih terlarang.
6. Buku ini total terdiri dari 52 bab, jadi tiap bab cuma 2-6 halaman agar mudah
untuk dibaca anak-anak. Tiap beberapa bab ada ilustrasi. Despereaux dalam
ilustrasi imuuuuut banget, Roscuro jelek dan besar, sedangkan Mig gendut dan
bodoh.
7. Satu hal yang terasa janggal yaitu bagian ini (hal 30):
..Ia [Raja] menyipitkan mata. Raja rabun dekat; artinya apa pun yang tak berada
persis di depan matanya sulit dilihatnya.
Bukankah itu seharusnya rabun jauh? Sesuatu harus berada persis di depan mata
Raja agar dapat dilihatnya. Mungkin kesalahan dari pengarang, atau lebih
mungkin lagi kesalahan penerjemah. Setahu saya, kata short-sighted (?) sering
membuat rancu. Arti sebenarnya adalah "hanya dapat melihat yang dekat" = "rabun
jauh". Atau logika saya yang salah? Saya tidak punya edisi yang bahasa Inggris
jadi tidak bisa mengecek.
Tentang Raja yang "rabun dekat" juga disebutkan pada hal 216, yang dalam konteks
cerita harusnya rabun jauh.
C. Penutup
Buku ini memenangkan medali Newbery Book tahun 2004, yang merupakan penghargaan
tahunan paling bergengsi untuk buku anak di Amerika Serikat. Bagi yang suka
dongeng (seperti saya), mungkin akan suka dengan buku ini. Satu bagianl yang
sulit saya mengerti adalah, jatuh cintanya Despereaux pada Putri. Padahal
Despereaux adalah tikus biasa, dan Putri adalah putri manusia biasa. Tapi,
seperti sudah saya sebut di atas, siapa yang bisa benar-benar paham akan
harapan/impian terdalam hati seseorang?
Label: fantasy, resensi, translation
Baru selesai baca ini juga. Keren banget buku ini, SUMPAH. Kata-kata naratornya itu lho.. indah sekali. Dan semua digambarkan begitu nyata, nggak seperti buku anak-anak yang biasanya. Hmm.. karena buku-buku semacam inilah aku CINTA buku anak-anak.
oia.. salam kenal :)
kaiya said...
6/10/08 13:27